Setitik Arti Sebuah Pendakian Bagi Umat Manusia
Sadar atau tidak, mendaki bukan hanya cara kita mengenal
Indonesia, alamnya, masyarakatnya dan bahkan keagungan tuhan. Kita akan banyak
belajar memahami siapa diri kita, apa tujuan hidup kita dan bagaimana semua itu
dipelajari saat mendaki gunung.
Keegoisan, kesombongan,
dan menyepelekan adalah bumbu perjalanan selama mendaki. Dan selama perjalanan
itu pula kita belajar menjadi diri yang lebih baik. Dan inilah arti sebuah
pendakian itu.
Menghargai Waktu dan Tenaga
Menghargai Waktu dan Tenaga
Setiap langkah naik ke atas dan setiap menit yang dihabiskan
merupakan perjuangan bagi pendaki gunung. “Ayo, lima langkah lagi.”
Waktu adalah kapan kita untuk istirahat dan kapan kita harus segera melanjutkan
perjalanan. Tenaga adalah bagaimana cara kita mendaki dan bagaimana kita
harus mengolahnya. Kita bisa belajar menghargai waktu dan tenaga dalam
perjalanan hidup, memperjuangkan hubungan personal, pendidikan, dan bahkan
karir.
Menentukan Target
Menentukan Target
“Harus sampai pos 4 nanti sore, baru kita camp di sana.
” Pendaki pun juga perlu menentukan target, apakah itu cukup sampai pos 4 atau
tetap lanjutkan perjalanan. Harus sampai puncak atau tidak. Semua pendaki punya
target, dan kita harus bisa menentukan akhir pendakian kita. Bahkan dalam
hidup, kita juga dituntut untuk menentukan target, apa tujuan hidup kita?
belajar, nilai yang bagus, masuk universitas favorit, karir yang cerah dan
sebagainya.
Pantang Menyerah
Pantang Menyerah
Hal penting bagi pendaki adalah pantang menyerah, dia punya
kalkulasi waktu, tenaga dan target. Sempoyongan dengan track yang
menanjak, udara dingin, makan dan tidur di tenda bintang 100 ( bukan hotel
bintang 7 ) tidak membuat langkah kita kembali pulang. Apapun yang kita hadapi
dalam hidup, pasti ada namanya rintangan, bukan untuk dihindari, tapi untuk
dilewati.
Tahu Batas Diri
Tahu Batas Diri
Bagi semua pendaki, tahu batas diri sendiri adalah faktor
utama bagi keselamatan. Sadar akan kemampuan yang terbatas, tidak perlu
memaksa. Tekad itu boleh, tapi tanpa perhitungan, juga sama dengan bunuh diri.
Apakah perjalanan itu cukup 2 hari, 3 hari, sendiri atau bersama teman. Kita
tahu batas diri masing - masing. Tentukan dan cari tahu cara meraihnya.
Makna Sebuah Rumah
Makna Sebuah Rumah
Pernahkah Anda merindukan rumah tempat tidur Anda?
Hangatnya, empuknya, nyamannya? Ditengah gelap malam, dingin udara gunung,
dan suhu 0 derajat celcius, rumah adalah tempat satu - satunya yang kita
inginkan. Kita belajar mensyukuri dan menyayangi mereka yang ada di dalamnya.
Walaupun sederhana, namun sebenarnya sangat berarti.
Rendah Hati
Rendah Hati
Tidak semua pendaki adalah pemuda yang secara fisik gagah
berani. Kita kadang berpapasan dengan mereka yang sudah tua dengan semangat
mereka untuk menggapai puncak. Bahkan mendaki bersama - sama, kita perlu
memahami keterbatasan orang lain. Tetap dalam kerendahan hati, karena yang kita
capai bukan untuk disombongkan, tapi untuk dimaknai.
Pegang Teguh Idealisme
Pegang Teguh Idealisme
Sifat egois dan mementingkan diri sendiri bukan jiwa seorang
pendaki. Mereka tidak suka masuk dalam lingkungan kotor semacam itu. Empati
dan simpati adalah tonggak penting dalam setiap pendakian. Hidup dan mati
jaraknya hanya selangkah, tersesat atau tetap pada jalur.
Kesederhanaan Hidup
Kesederhanaan Hidup
Kita bisa belajar bagaimana hidup sederhana, lepas dari kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Dalam sebuah pendakian, makanan yang tidak enak sekalipun, bisa menjadi sangat lezat, apalagi bila disantap bersama - sama.
Romantisme
Beberapa orang mendadak romantik kala naik gunung, apa lagi
bila bersama pasangan, menanjak bersama, lelah bersama, menikmati alam pun bisa
berdua. Bila menghadiahkan bunga dan coklat sudah biasa, pendaki menuliskan
namamu di pasir Mahameru, puncak tertinggi Jawa.
Mengenal Banyak Orang
Mengenal Banyak Orang
Film 5 CM membuat masyarakat Indonesia mulai melirik
gunungnya. Tak heran Mahameru kini banyak pendakinya. Sudah jadi kebiasaan bagi pendaki
untuk saling sapa, terutama bila berpapasan satu sama lain. Menyalakan api
unggun adalah cara mudah mengajak pendaki lain untuk gabung bersama, menikmati
hangatnya kopi susu. Saling bercerita, kita akan banyak belajar mengenal
karakteristik orang.
Suka Dengan Tantangan
Suka Dengan Tantangan
Berbeda dengan cara liburan lainnya,
dengan mendaki Anda butuh perjuangan ekstra. Langkah demi langkah, berat
menahan beban, hanya untuk satu tujuan, puncak di atas awan. Di sana, kita bisa
melihat seluruh perjalanan awal kita, semua terlihat jelas bagaimana kita
berjuang melaluinya.
Komentar
Posting Komentar